Penantian
melelahkan Novi mengaku perjalanan panjang proses persidangan terhadap
dirinya sangat melelahkan dan menyita pikirannya. Bahkan, dia mengaku
sering stress karena terbayang akan hukuman yang akan dihadapinya
sebelum vonis kemarin dibacakan.
“Prosesnya kurang lebih setahun.
Terus terang itu jadi beban buat saya. Tapi sekali lagi saya bersyukur
karena hakim memberikan keputusan yang adil,” katanya.
Satu hal
yang bisa dia petik selama masa persidangan itu, dia jadi tahu mana
kawan sejati dan mana kawan yang hanya datang di saat dirinya senang
saja.
“Banyak teman-teman saya yang jadi menjauhi saya. Ini jadi
pelajaran juga buat saya. Termasuk saya bisa tahu mana orang yang
benar-benar tulus berteman dengan saya.”
Kelegaan Novi bisa saja
berubah menjadi hal yang menyedihkan apabila dalam satu tahun ke depan
dia terlibat dengan kasus hukum. Novi pun sadar dengan hal ini. Maka ia
berjanji setelah vonis itu ia akan berusaha memperbaiki diri. Dia akan
menjauhi segala hal yang berkaitan dengan narkoba maupun alkohol.
“Saya pengin
berubah jadi lebih baik. Ke depan saya akan konsentrasi untuk berkarya.
Saya akan selalu ingat bahwa setahun ini adalah masa percobaan,”
katanya.
Dia juga mengabarkan pada Selasa malam atau Rabu, dia
sudah bisa meninggalkan Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur,
Jakarta Timur, tempat selama ini dia dirawat.
“Pulang dari sini,
saya dan pengacara akan langsung ke RSKO untuk berkonsultasi sama
dokter. Mudah-mudahan malam ini sudah bisa pulang karena kondisi saya
sudah baik,” kata Novi.
Ia mengaku selama dirawat dia rajin
mengkonsumsi dua jenis obat dari dokter setempat. “Nama obatnya saya
nggak tahu, tapi saya jadi merasa lebih baik setelah minum obat itu.
Sampai sekarang saya masih mengkonsumsi, kok. Minumnya tiap pagi dan
malam,” kata perempuan asal Medan, Sumatera Utara.
Source:http://www.tribunnews.com
No comments:
Post a Comment